Bagian Bagian Crane – Sebagaimana diketahui, crane termasuk ke dalam salah satu alat berat atau heavy equipment yang dipakai untuk kebutuhan konstruksi. Dimana alat berat tersebut biasanya digunakan untuk memindahkan suatu material dari satu tempat ke tempat lainnya.
Secara garis besarnya, crane bekerja dengan cara mengusung material yang hendak dipindahkan lalu mengalihkannya secara horizontal. Nantinya alat berat tersebut akan menurunkan material tersebut sesuai dengan tempat yang diinginkan, entah itu pada proyek konstruksi, pertambangan dan lain sebagainya.
Sebagai seorang operator alat berat yang handal, pastinya kalian harus memahami bagaimana cara kerja hingga bagian-bagian ataupun komponen-komponennya. Oleh karena itu, ada baiknya kalian cari tahu terlebih dahulu mengenai seluk beluk crane ketika hendak mengoperasikannya.
Nah, untuk membantunya pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai bagian-bagian crane mulai dari pengertian, fungsi hingga cara kerjanya. Dengan mengetahui segala hal tersebut, diharapkan kalian bisa menjadi operator alat berat yang handal dan profesional.
Pengertian Crane
Sebelum pembahasan poin utama mengenai bagian bagian crane lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertiannya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, crane ialah salah satu alat material handling berkapasitas besar dari suatu tempat ke tempat lain, entah itu secara vertikal maupun horizontal.
Umumnya jenis alat berat tersebut dipakai pada beberapa jenis pekerjaan seperti proyek bangunan, pergudangan, perindustrian serta pekerjaan lainnya yang berhubungan dengan ketinggian. Hal ini dikarenakan alat berat ini mampu menjangkau hingga kejauhan puluhan meter dalam mengangkat dan memindahkan material.
Fungsi Crane
Perlu diketahui, fungsi utama crane yaitu untuk mengangkat material lalu memindahkan ke tempat lain sesuai keinginan dan kebutuhan. Dimana material yang diangkat sendiri bukan material bersifat ringan atau material yang sering kalian lihat sehari-hari.
Alat berat tersebut mengangkat material yang sangat berat dan biasanya digunakan untuk kebutuhan konstruksi bangunan, gudang industrial, pelabuhan, pergudangan dan lain sebagainya. Alat berat ini juga sering dinamakan sebagai katrol karena prinsip kerja memanfaatkan sistem hidrolik.
Bagian Bagian Crane
Setelah mengetahui sekilas pengertian hingga fungsi alat berat crane, maka selanjutnya kalian juga harus mengerti apa saja bagian-bagiannya. Secara garis besarnya, alat berat tersebut mempunyai 12 bagian yang mempunyai fungsi atau kegunaannya masing-masing.
Daripada penasaran, langsung saja simak baik-baik bagian bagian crane mulai dari pengertian, fungsi hingga cara kerjanya di bawah ini.
1. Lengan Crane atau Jib
Bagian pertama yaitu jib atau lengan crane. Dimana komponen ini merupakan salah satu bagian yang mempunyai kemampuan berputar sebesar 360 derajat dengan fungsi sebagai tempat kabel sling dalam mengangkat beban atau material.
Jib sendiri biasanya terdiri dari elemen-elemen besi tersusun menjadi satu bagian rangka batang. Oleh karena itu, pemasangan jib harus sesuai dengan kebutuhan dan persyaratan, entah itu dari panjang standar maupun maksimalnya.
2. Counter Weight
Bagian selanjutnya yaitu counter weight. Komponen satu ini digunakan untuk keseimbangan dari working arm. Bagian ujungnya biasanya ditambahkan counter weight yang terbuat dari beton dengan beban sesuai kebutuhan crane. Semakin besar beban crane, maka akan semakin besar pula beban pada counter weight.
3. Hoist
Pada pembahasan sebelumnya sudah pernah dijelaskan bahwa hoist termasuk ke dalam salah satu komponen alat berat crane. Fungsi hoist sendiri yaitu untuk membawa beban ataupun material secara vertikal.
4. Trolley
Sementara trolley merupakan kebalikan dari hoist. Dimana komponen ini mempunyai fungsi membawa beban ataupun material secara horizontal.
5. Sling
Sling ialah sebuah bagian dari Crane yang merupakan kabel baja dengan fungsi sebagai pengait antara crane dengan beban atau material Untuk panjang sling sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan dari alat berat.
6. Operator’s Cab
Operator’s cab ialah bagian yang berguna sebagai tempat mengoperasikan crane. Di dalamnya terdapat berbagai macam alat seperti tuas serta panel pengendali alat berat.
7. Mast
Komponen selanjutnya yaitu ada mast. Mast berguna untuk mengatur ketinggian dari lengan atau working arm dengan bantuan dari tenaga hidrolik sehingga menggerakkan hoist ke arah vertikal.
8. Base Section
Base section ialah bagian paling dasar dari sebuah alat berat crane. Tentunya bagian ini berada di bagian paling bawah dan tertanam. Umumnya komponen tersebut terbuat dari beton yang sangat berat karena berguna untuk menahan beban dari material ataupun alat berat.
9. Slewing Unit
Seperti sudah kami singgung sebelumnya, crane ialah salah satu jenis alat berat yang mampu berputar 360 derajat. Dimana perputaran tersebut tentunya akan terjadi berkat adanya bagian slewing unit. Pada intinya, slewing unit berguna untuk memutar working arm 360 derajat.
10. Climbing Frame
Karena letak operator’s cab cukup tinggi, maka dibutuhkan adanya akses masuk ke dalamnya. Oleh karena itu, adanya climbing frame ini membantu operator ketika hendak masuk ke dalam operator’s cab.
11. Tower Top
Kemudian selanjutnya yaitu ada tower top. Dimana tower top sendiri dapat diartikan sebagai bagian atau komponen paling tinggi dan berada di puncak alat berat.
12 Collar Frame
Bagian bagian terakhir pada crane yaitu collar frame. Collar frame mempunyai fungsi sebagai pengaman jika telah terjadi batas free standing, terdiri dari sabuk pengaman yang dikaitkan atau dipasang pada bangunan, dimana setiap zom masing-masing section atau sambungan.
Cara Kerja Crane
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai bagian bagian crane mulai dari pengertian, fungsi ataupun kegunaannya. Nah, selanjutnya di bawah ini juga akan kami jelaskan secara lengkap mengenai prinsip atau cara kerja alat berat jenis tersebut.
1. Mekanisme Mengangkat
Mekanisme mengangkat (luffing atau hoisting mechanism) dipakai untuk mengangkat atau menurunkan material. Dimana prosesnya biasanya melalui motor bergerak atau berputar dan menarik serta mengulur kabel baja. Nantinya roller kabel baja dihubungkan dengan pulley. Apabila melakukan mekanisme pengangkatan, maka mesin dihidupkan supaya motor dapat berputar serta menggulung ataupun mengendurkan kabel baja.
2. Mekanisme Perjalanan
Mekanisme perjalanan (travelling mechanism) dipakai pada saat menggerakkan muatan atau beban sepanjang lengan crane secara horizontal. Cara kerjanya yaitu motor penggerak dihubungkan drum penggulung kabel baja yang menarik dan mengulur kabel baja oleh sistem pulley. Pada ujung kabel baja tersambung trolley sehingga bisa bergerak sepanjang lengan pengangkat tersebut ketika digunakan untuk memindahkan beban ataupun material.
3. Mekanisme Pemutar
Sementara mekanisme pemutar (slewing mechanism) biasanya akan dilakukan ketika hendak memindahkan muatan sejauh radius lengan crane. Prinsip kerjanya yaitu motor penggerak terhubung ke sistem roda gigi dengan tujuan untuk menurunkan putaran hasil dari motor penggerak. Nantinya putaran tersebut diatur menggunakan motor penggerak yang dihubungkan dengan meja putar pada bagian sambungan antara menara atau tiang utama dan lengan.
Akhir Kata
Demikian sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar bagian bagian crane mulai dari pengertian, fungsi hingga cara kerjanya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika hendak mempelajari seluk beluk alat berat jenis crane.
Sumber gambar : imprendosrl.com