Campuran Beton K 200 Manual – Seperti diketahui, beton ialah salah satu bahan yang komponen penyusunnya campuran dari beberapa bagian material, yakni agregat kasar, agregat halus semen serta air. Dimana beberapa material tersebut dicampur menjadi komposisi tertentu untuk mencapai kekuatan pada durasi waktu tertentu.
Secara garis besarnya, kekuatan beton sebenarnya sangat bervariasi sesuai dengan komposisi bahan material yang digunakan. Supaya beton mempunyai kekuatan serta daya tahan tinggi, maka tentunya beton harus memiliki sifat kohesi yang tinggi pula, terutama pada saat masih dalam kondisi plastis.
Di Indonesia sendiri, saat ini sudah tersedia beberapa mutu beton yang disesuaikan dengan fungsi atau kegunaannya, salah satunya yaitu beton K 200. Ketika dibuat dengan cara manual, tentunya seseorang harus mengerti apa saja campuran bahan materialnya.
Oleh sebab itu, apabila diantara kalian berencana ingin membuat beton K 200 secara manual, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu komposisinya. Untuk membantunya, kali ini kami akan membahas mengenai campuran beton K 200 manual sesuai standar SNI dilengkapi fungsinya.
Pengertian Beton K 200
Sebelum membahas poin utama mengenai campuran beton K 200 manual berlanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertian maupun definisinya. Secara sederhananya, beton K 200 ialah jenis beton yang mampu menahan beban berat hingga mencapai 200 kg/m2.
Jadi, dapat diartikan bahwa mutu beton K 200 merupakan sebuah kualitas cor beton yang memiliki kekuatan tekan mencapai 200 kilogram per meter perseginya. Adapun kekuatan tersebut tentunya hanya bisa diukur setelah 28 hari atau ketika cor beton sudah dalam keadaan kering total.
Kegunaan Beton K 200
Di dalam penerapannya, mutu beton K 200 sebenarnya termasuk ke dalam salah satu jenis beton berkualitas menengah untuk pembangunan non struktural. Konstruksi atau elemen non struktural sendiri dapat diartikan sebagai bagian bangunan yang tidak terkait secara langsung dengan kekuatan struktur bangunan serta menjadi beban bagi elemen struktural.
Pada umumnya, elemen non struktural mengalami kerusakan yang lebih awal dan mengalami perbaikan ataupun penggantian. Jadi, mutu beton K 200 yang dibuat dengan beberapa campuran material secara manual ini biasanya digunakan pada beberapa kebutuhan konstruksi seperti pengecoran lantai, jalan gang, lantai satu dan konstruksi lainnya.
Campuran Beton K 200 Manual
Setelah memahami sekilas pengertian hingga fungsi atau kegunaan mutu beton K 200, maka selanjutnya tinggal mencari tahu apa saja komposisi campuran bahan materialnya. Perlu diketahui, jika dibandingkan dengan mutu beton K 250 manual, maka takaran atau komposisi beton K 200 sedikit lebih kecil dan lemah apabila dilihat dari segi karakteristiknya.
Sedangkan jika dilihat dari segi pembuatannya, maka perancangan mutu cor beton K 200 jauh lebih mudah serta tidak perlu membutuhkan adanya tenaga ahli khusus. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab sebenarnya kini proses pembuatan mutu beton K 200 sudah tertera didalam Standar Nasional Indonesia (SNI).
Dengan kata lain, perhitungan komposisi mutu beton K 200 manual ini nantinya akan dibutuhkan oleh seseorang ketika ingin menghitung kebutuhan cor beton per m3. Agar lebih jelasnya, berikut akan kami berikan pembahasan secara lengkap mengenai campuran beton K 200 manual.
K 200 (17 MPa) = Semen 352 kg : Pasir Beton 731 kg : Kerikil 1.031 kg : Air 215 liter
Dari kutipan di atas, dapat diartikan bahwa pembuatan mutu beton K 200 manual membutuhkan campuran beberapa bahan material seperti semen, pasir, kerikil serta air. Di dalam ketentuan sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) tersebut, pembuatan cor beton K 200 manual membutuhkan air kurang lebih sekitar 215 liter.
Namun, jika kalian ingin mengonversikan komposisi campuran beton K 200 tersebut menjadi satuan ember, ada baiknya cari tahu berat masing-masing jenis material penyusunnya terlebih dahulu. Daripada penasaran, langsung saja perhatikan baik-baik berat material penyusun beton K 200 dalam satuan ember di bawah ini.
- Semen = 1.250 kg/m3
- Pasir Beton = 1.400 kg/m3
- Kerikil = 1.350 kg/m3
Lalu tahap selanjutnya yaitu tinggal mencari kebutuhan material dalam satuan ember di dalam satuan ember untuk membuat beton K 200 sesuai standar SNI. Adapun tata cara menghitungnya yaitu tinggal membagi campuran adonan beton K 200 dengan berat jenis masing-masing bahan material.
Perhitungan :
- Semen = 352 kg ÷ 1.250 kg/m3 = 0.2816
- Pasir = 731 kg ÷ 1.400 kg/m3 = 0.5221
- Kerikil = 1.031 kg ÷ 1.350 kg/m3 = 0.7637
Hasil :
- Semen : Pasir : Kerikil = 0.2816 : 0.5221 : 0.7637
- Semen : Pasir : Kerikil = 1 : 1.8 : 2.7
Dari data perhitungan di atas, maka untuk membuat mutu beton K 200 manual membutuhkan campuran beberapa bahan material seperti semen sebanyak 1 ember, pasir 1.8 ember, kerikil 2.7 ember serta 215 liter air.
Syarat Campuran Beton K 200 Standar SNI
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai campuran beton K 200 manual, entah itu untuk material semen, pasir, kerikil hingga airnya. Perlu diingat, untuk membuat material berkualitas, tentunya membutuhkan adanya pertimbangan tertentu.
Nah, sebagai bahan gambaran, berikut ini juga akan kami berikan beberapa syarat yang perlu dipenuhi ketika hendak membuat campuran beton K 200 sesuai standar SNI.
- Pasir beton (agregat halus) ≤ 5 mm.
- Kerikil atau split (agregat kasar) 5 mm sampai 40 mm.
Akhir Kata
Demikian sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar campuran beton K 200 manual mulai dari material semen, pasir, kerikil hingga air dilengkapi dengan pengertian beserta kegunaannya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika ingin membuat cor beton mutu K 200 secara manual.
Sumber gambar : readymix.co.id