Campuran Beton K 225 Manual – Di dalam proses pembuatan sebuah bangunan seperti rumah tinggal atau gedung perkantoran, tentunya beton menjadi salah satu material penting untuk diperhatikan. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya material ini nantinya akan menentukan seberapa tinggi kualitas sebuah bangunan.
Secara garis besarnya, beton yang kuat terbuat dari bahan-bahan dengan rasio atau campuran yang tepat, dengan kata lain tidak lebih dan tidak kurang. Ketika pekerja atau kontraktor salah menakarnya, maka konstruksi beton dapat dipastikan kurang kuat dan bahkan bisa mempengaruhi struktur bangunannya seperti rentan roboh.
Di Indonesia sendiri sebenarnya saat ini sudah tersedia cukup banyak sekali jenis atau mutu beton yang sering diaplikasikan pada saat membangun rumah tinggal, salah satunya yaitu beton K 225. Meskipun kini sudah tersedia beton readymix, namun pembuatan beton menggunakan cara manual masih sering digunakan oleh sebagian besar orang.
Nah, apabila kalian berencana ingin membuat mutu beton K 225 untuk kebutuhan konstruksi bangunan, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu komposisi atau campurannya. Untuk membantunya, kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai campuran beton K 225 sesuai SNI mulai dari material pasir, semen hingga kerikil.
Pengertian Beton K 225
Sebelum pembahasan poin utama terkait campuran beton K 225 manual sesuai SNI lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertiannya. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, beton K 225 merupakan salah satu mutu atau jenis beton yang mampu menahan beban hingga sebesar 225 kg/m2.
Secara garis besarnya, mutu beton K 225 merupakan sebuah kualitas beton dengan kekuatan tekan hingga mencapai 225 kilogram per meter persegi. Adapun kekuatan dari mutu beton K 225 sendiri dapat diukur setelah 28 hari maupun pada saat konstruksi sudah dalam keadaan kering total.
Kegunaan Beton K 225
Seperti halnya mutu beton K 250 manual, mutu beton K 225 mempunyai material dasar dari semen, pasir dan kerikil. Namun, terdapat juga beberapa kontraktor atau pemborong yang menambahkan bahan additive (bahan tambahan) apabila memang diperlukan untuk menambah tingkat kekuatannya.
Seperti sudah kami singgung sebelumnya, jenis beton K 225 manual sendiri sebenarnya direkomendasikan untuk beberapa elemen konstruksi. Daripada penasaran, langsung saja perhatikan baik-baik sejumlah kegunaan beton K 225 di dalam dunia konstruksi bangunan tersebut di bawah ini.
- Pembuatan kolom.
- Pembuatan balok.
- Konstruksi dinding.
- Pondasi.
Campuran Beton K 225 Manual
Setelah mengetahui sekilas pengertian hingga kegunaan mutu beton K 225 manual, maka selanjutnya kalian juga harus mengetahui apa saja campuran ataupun komposisi di dalam proses pembuatannya. Perlu diingat, beton K 225 sendiri termasuk ke dalam beton Kelas II yang digunakan dalam pekerjaan struktural umum.
Dimana perencanaan beton K 225 manual dilakukan oleh tenaga ahli dengan pengukuran yang cermat. Maka dari itu, salah satu hal paling penting yang tidak boleh tertinggal dalam proses pembuatannya yaitu tentang pengawasan pada materialnya.
Sebenarnya campuran beton K 225 manual sudah tertera di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI). Agar lebih jelasnya, di bawah ini akan kami bahas secara lengkap mengenai standar campuran beton K 225 manual sesuai SNI.
K 225 (19.3 Mpa) = Semen (371 kg) : Pasir (698 kg) : Kerikil (1.047 kg) : Air (215 liter)
Dari keterangan mengenai campuran beton K 225 manual di atas, maka bisa diartikan bahwa pembuatannya membutuhkan sejumlah material seperti semen, pasir, kerikil atau split hingga air. Tentunya penjelasan mengenai campuran pembuatan beton tersebut juga sudah tertera di dalam SNI.
Nah, jika kalian ingin mengubah atau mengonversikan komposisi campuran beton K 225 menjadi satuan ember, ada baiknya cari tahu berat masing-masing jenis material terlebih dahulu. Dimana berat masing-masing jenis material dalam satuan ember sendiri diantaranya seperti berikut ini.
- Semen = 1.250 kg/m3
- Pasir = 1.400 kg/m3
- Kerikil = 1.350 kg/m3
Setelah mengetahui standar ukuran material komposisi campuran pembuatan beton dalam satuan ember, maka selanjutnya tinggal menghitung kebutuhannya. Tata cara menghitungnya yaitu membagi campuran adonan beton K 225 manual dengan berat masing-masing jenis material.
Perhitungan :
- Semen = 371 kg ÷ 1.250 kg/m3 = 0.2968
- Pasir = 698 kg ÷ 1.400 kg/m3 = 0.4971
- Kerikil = 1.047 kg ÷ 1.350 kg/m3 = 0.7755
Hasil :
- Semen : Pasir : Kerikil = 0.2968 : 0.4985 : 0.7755
- Semen : Pasir : Kerikil = 1 : 1.68 : 2.6
Jadi, untuk membuat mutu beton K 225 manual, kalian membutuhkan 1 ember semen, 1.68 ember pasir, 2.6 ember kerikil serta 215 liter air.
Syarat Campuran Beton K 225 SNI
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai standar campuran beton K 225 manual dilengkapi dengan perbandingan komposisi materialnya. Sebagai informasi tambahan, untuk membuat bahan material konstruksi bangunan berkualitas, tentunya dibutuhkan adanya beberapa pertimbangan, termasuk pada beton K 225.
Dimana sesuai standar SNI sendiri pembuatan beton jenis K 225 manual harus menggunakan pasir beton atau agregat halus ≤ 5 mm serta kerikil (split) atau agregat kasar 5 mm sampai dengan 40 mm. Selain itu, pembuatan beton K 225 manual juga perlu memperhatikan beberapa hal di bawah ini.
- Penggunaan bahan terpilih atau berkualitas.
- Mempertimbangkan komposisi bahan.
- Melihat hasil pemeriksaan serta pengujian.
- Mempertimbangkan kapasitas beton yang dibutuhkan.
Akhir Kata
Itulah sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar takaran ataupun komposisi campuran beton K 225 manual sesuai SNI, entah itu dari segi material pasir, kerikil, semen hingga air. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai gambaran ketika ingin membuat adonan beton K 225 berkualitas.
Sumber gambar : safetyteksoftware.com