Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling – Sebagaimana diketahui, saat ini banyak orang yang mendesain plafon rumah mereka menjadi berbagai macam model, salah satunya yaitu drop ceiling. Dimana drop ceiling ialah sebuah plafon gantung dengan tujuan menambah kecantikan serta keindahan sebuah ruangan.
Selain itu, plafon drop ceiling juga mampu memberikan aksen pada elemen pencahayaan dengan cara memberikan material tambahan, yaitu indirect lighting (pencahayaan tidak langsung). Nantinya indirect lighting tersebut bisa memunculkan cahaya dari dalam konstruksi plafon drop ceiling pada suatu ruangan sehingga terkesan lebih mewah.
Umumnya, proses pembuatan plafon drop ceiling pada rumah-rumah tinggal menggunakan material atau bahan dasar gypsum ataupun PVC. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab HARGA GYPSUM ataupun PVC sedikit lebih murah dibandingkan material sejenisnya serta memiliki daya tahan tergolong tinggi.
Jika diantara kalian berencana membuat plafon drop ceiling di rumah, saran kami sebaiknya hitung terlebih dahulu berapa besar harga borongannya. Untuk membantunya, kali ini kami akan memberikan penjelasan mengenai tata cara menghitung borongan plafon drop ceiling semua ukuran.
Fungsi Plafon Drop Ceiling
Seperti dijelaskan sebelumnya, plafon drop ceiling mampu membuat tampilan sebuah ruangan di dalam rumah menjadi lebih dinamis. Pasalnya, pada rumah-rumah bergaya minimalis drop ceiling kerap dibuat seolah-oleh seperti menyatu dengan bagian strukturnya.
Secara garis besar, plafon drop ceiling mempunyai fungsi sebagai pembatas atau partisi antara satu ruangan dengan ruangan lainnya. Karena fungsinya itulah membuat plafon drop ceiling sangat cocok diaplikasikan para rumah dengan berbagai macam ukuran.
Kebutuhan Komponen Plafon Drop Ceiling
Di dalam tata cara menghitung borongan plafon drop ceiling, tentunya pemilik rumah perlu mengetahui apa saja kebutuhan komponennya. Maksud daru kebutuhan komponen pembuatan plafon drop ceiling disini yaitu tentang penggunaan alat dan bahan serta jumlah pekerja bangunannya.
Mengetahui kebutuhan komponen pembuatan plafon drop ceiling menggunakan pekerja borongan ini penting dilakukan supaya nantinya pemilik rumah bisa mencegah terjadinya pembengkakan ataupun kelebihan dana. Daripada penasaran, di bawah ini adalah beberapa kebutuhan komponen pembuatan plafon drop ceiling.
Bahan Material
- Besi hollow atau baja ringan kanal C.
- Gypsum atau PVC.
- Kompon.
- Sekrup.
- Rod atau kawat.
Pekerja Borongan
- Pekerja.
- Tukang.
- Kepala tukang.
- Mandor.
Kepala tukang dan mandor bisa dihilangkan apabila proses pembuatan plafon drop ceiling dilakukan dalam skala kecil.
Cara Menghitung Borongan Plafon Drop Ceiling
Salah satu alasan mengapa pembuatan plafon drop ceiling menggunakan pekerja borongan yaitu karena HARGA BORONGAN PASANG PLAFON sendiri lebih murah dibandingkan pekerja harian. Selain itu, proses pengerjaannya juga lebih cepat sehingga bisa lebih menghemat waktu.
Jika dilihat dari bawah, plafon drop ceiling akan menampilkan permukaan bidang yang sebagian besar akan terlihat turun. Untuk jarak bidang yang diturunkan sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta keinginan pemilik rumah, mulai dari 15 cm sampai 20 cm.
Namun, perlu diingat bahwa proses pemasangan plafon drop ceiling sedikit lebih rumit jika dibandingkan dengan pembuatan plafon datar. Agar lebih jelasnya, perhatikan baik-baik tata cara menghitung borongan plafon drop ceiling semua ukuran berikut ini.
Volume Plafon Drop Ceiling
Tata cara menghitung borongan plafon drop ceiling pertama yaitu menentukan volume bidang pekerjaannya terlebih dahulu. Apabila perhitungan volume plafon datar menggunakan rumus panjang x lebar, akan tetapi untuk plafon drop ceiling menggunakan rumus panjang x lebar + panjang drop ceiling.
Sebagai contoh kalian akan membuat plafon drop ceiling menggunakan bahan material gypsum dengan rangka besi hollow sepanjang 2.5 meter serta lebar 1.5 meter pada ruang tamu berukuran 4 meter x 3 meter, maka tata cara menghitung total volume pekerjaannya yaitu akan seperti di bawah ini.
Diketahui :
- Panjang drop ceiling : 2.5 meter.
- Lebar drop ceiling : 1.5 meter.
- Panjang total plafon : 4 meter.
- Lebar total plafon : 3 meter.
Perhitungan :
- Volume plafon : Panjang x Lebar.
- Volume plafon : 4 m x 3 m = 12 m2.
- Panjang total drop ceiling : (2 x Panjang) + (2 x Lebar).
- Panjang total drop ceiling : (2 x 2.5 m) + (2 x 1.5 m).
- Panjang total drop ceiling : 5 m2 + 3 m2 = 8 m2.
- Volume total plafon : Volume plafon + Panjang drop ceiling.
- Volume total plafon : 12 m2 + 8 m2 = 20 m2.
Biaya Plafon Drop Ceiling
Cara selanjutnya yaitu menghitung biaya pembuatan plafon drop ceiling material gypsum plus rangka besi hollow seluas 20 meter persegi menggunakan pekerja borongan. Dimana dalam hal ini pekerja borongan biasanya sudah menyediakan jasa mulai dari pembelian bahan material sampai upah borongannya.
Umumnya para kontraktor mematok harga borongan pembuatan plafon model drop ceiling menggunakan material gypsum dan rangka besi hollow sekitar Rp 170.000 sampai Rp 200.000 per meter perseginya. Berikut adalah tata cara menghitung borongan plafon drop ceiling mengenai total kebutuhan biayanya.
- Biaya plafon drop ceiling : Volume pekerjaan x Harga borongan.
- Biaya plafon drop ceiling : 20 m2 x Rp 195.000 = Rp 3.900.000.
Jadi, total biaya yang diperlukan untuk memasang plafon gypsum rangka besi hollow model drop ceiling sepanjang 2.5 m dan lebar 1.5 m pada ruangan berukuran 4 m x 3 m menggunakan pekerja borongan yaitu kurang lebih sekitar Rp 3.900.000. Di dalam biaya tersebut sudah meliputi pembelian material, ongkos pekerja borongan serta pemasangan list profil gypsum.
Akhir Kata
Demikian sekiranya pembahasan dari Epropertyrack seputar cara menghitung borongan plafon drop ceiling semua ukuran mulai dari kebutuhan material hingga ongkos pekerja bangunannya. Semoga penjelasan di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika hendak menghitung biaya pembuatan plafon model drop ceiling di rumah.