Cara Menghitung Kebutuhan Atap Multiroof – Sebagaimana diketahui, kebutuhan bahan bangunan selalu berkembang setiap waktu seiring dengan munculnya berbagai inovasi menarik di setiap materialnya. Material atap bangunan mungkin menjadi salah satu jenis komponen yang hingga kini tersedia cukup banyak pilihan, mulai dari genteng, asbes, spandek dan lain sebagainya.
Di beberapa kota-kota besar, saat ini kebanyakan orang sudah beralih menggunakan atap logam atau genteng metal multiroof untuk hunian mereka. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya atap multiroof sendiri mempunyai sejumlah keunggulan jika dibandingkan dengan material sejenisnya.
Jika kalian berencana menggunakan material multiroof untuk diaplikasikan pada atap rumah, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu bagaimana cara menghitung total kebutuhannya. Dimana tujuan menghitung total kebutuhan ini supaya nantinya kalian tidak mengalami kekurangan ataupun kelebihan material saat proses pembangunan berlangsung.
Akan tetapi, masih ada sebagian orang di luar sana merasa bingung mengenai bagaimana langkah-langkah menghitung total kebutuhan material genteng metal tipe multiroof. Nah, untuk membantunya pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap tata cara menghitung kebutuhan atap multiroof untuk semua jenis serta ukurannya.
Kelebihan dan Kekurangan Atap Multiroof
Seperti dijelaskan sebelumnya, banyak orang lebih memilih atap multiroof dibandingkan material jenis lainnya karena sejumlah keunggulannya. Meskipun demikian, bukan berarti atap multiroof tidak mempunyai kelemahan ataupun kekurangan sama sekali. Maka dari itu, sebelum membahas cara menghitung kebutuhan atap multiroof lebih lanjut, berikut kami berikan beberapa kelebihan serta kekurangannya.
Kelebihan
- Atap multiroof anti karat.
- Tahan lama hingga puluhan tahun.
- Memiliki bobot cukup ringan.
- Proses pemasangan cepat dan mudah.
- Atap multiroof ramah lingkungan.
- Atap multiroof tersedia dalam berbagai macam jenis varian.
- Harga atap multiroof cukup terjangkau.
- Tahan terhadap segala kondisi serta cuaca.
Kekurangan
- Menimbulkan suara bising saat keadaan tertentu, khususnya ketika hujan.
- Risiko akan korosi cukup tinggi.
- Rentan terhadap pengelupasan.
- Warna rentan memudar.
Ukuran Standar Atap Multiroof
Ketika hendak mencari tahu bagaimana cara menghitung kebutuhan atap multiroof, kalian juga pastinya harus mengetahui berapa dimensi atau ukuran standarnya. Untuk saat ini di pasaran Indonesia sendiri atap multiroof tersedia dalam berbagai macam jenis dan ukuran, mulai dari tipe color, stone hingga trendi.
Atap multiroof memiliki ukuran standar entah itu 1 x 4, 1 x 5, 2 x 4 sampai 2 x 5. Dimana ukuran tersebut dapat diartikan 1 susun 4 daun, 1 susun 5 daun, 2 susun 4 daun ataupun 2 susun 5 daun. Jadi, sebenarnya ukuran standar atap multiroof tergantung pada keinginan serta kebutuhan pemilik rumah.
Namun, umumnya kebanyakan orang memilih menggunakan atap multiroof ukuran 2 x 5 dengan spesifikasi standar panjang efektif 77 cm, lebar 100 cm serta tebal 0,40 cm. Dengan ukuran tersebut, maka untuk menutup bidang pekerjaan seluas satu meter persegi membutuhkan atap multiroof sebanyak 1.3 lembar.
Cara Menghitung Kebutuhan Atap Multiroof
Setelah mengetahui ukuran standar atap multiroof, selanjutnya kalian juga harus mengerti bagaimana tata cara menghitungnya. Sebagai informasi tambahan, sebenarnya cara menghitung total kebutuhan atap multiroof hampir sama seperti saat menghitung kebutuhan atap spandek.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya kalian nantinya perlu mencari tahu total luas bidang pekerjaan atap rumahnya terlebih dahulu. Daripada penasaran, langsung saja perhatikan baik-baik tata cara menghitung kebutuhan atap multiroof untuk semua jenis dan ukurannya berikut ini.
Menghitung Volume Pekerjaan Atap
Cara pertama ketika ingin menghitung kebutuhan atap multiroof yaitu mencari tahu luas atau volume bidang pekerjaannya. Sebagai contoh kalian akan memasang atap multiroof ukuran 2 x 5 pada atap rumah model pelana berukuran panjang 12 meter, lebar 8 meter, overstek 1.5 meter dengan tingkat kemiringan sebesar 10 derajat, maka tata cara menghitung luas bidang pekerjaannya yaitu akan seperti di bawah ini.
Diketahui :
- Panjang atap : 12 meter.
- Lebar atap : 8 meter.
- Overstek atap : 1.5 meter.
- Tingkat kemiringan atap : cos 10 derajat atau 0.984
Perhitungan :
- Volume atap : ((Panjang + Overstek) x (Lebar + Overstek)) ÷ Cos kemiringan atap.
- Volume atap : (12 m + 1.5 m) x (8 m + 1.5 m) ÷ 0.984.
- Volume atap : (13.5 m x 9.5 m) ÷ 0.984.
- Volume atap : 128.5 m2 ÷ 0.984 = 130.55 m2 (dibulatkan menjadi 131 m2).
Dari data perhitungan di atas, total luas atau volume bidang atap rumah model pelana sepanjang 12 meter dan lebar 8 meter yaitu kurang lebih sekitar 131 meter persegi.
Menghitung Kebutuhan Multiroof
Cara selanjutnya yaitu tinggal menghitung kebutuhan atap multiroof 2 x 5 untuk atap rumah model pelana seluas 131 meter persegi. Tata cara menghitung kebutuhannya yaitu dengan membagi luas bidang pekerjaan dengan luas 1 lembar atap multiroof. Agar lebih jelasnya, berikut adalah cara menghitung kebutuhan atap multiroof ukuran 2 x 5.
Diketahui :
- Volume atap rumah : 131 m2.
- Luas 1 lembar multiroof : 0.77 m2.
- Luas : 77 cm x 100 cm = 7.700 cm2 atau 0.77 m2.
Perhitungan :
- Kebutuhan material : Volume atap ÷ Luas 1 lembar multiroof.
- Kebutuhan material : 131 m2 ÷ 0.77 m2 = 170.129 lembar (dibulatkan menjadi 171 lembar).
Jadi, total kebutuhan material atap multiroof 2 x 5 untuk rumah model pelana berukuran 12 m x 7 m yaitu kurang lebih sekitar 171 lembar.
Menghitung Biaya Pembelian Multiroof
Setelah mengetahui total kebutuhan atap multiroof 2 x 5 untuk rumah model pelana seluas 131 meter persegi, selanjutnya yaitu tinggal menghitung anggaran biaya pembeliannya. Misalkan asumsi harga atap multiroof 2 x 5 saat ini di pasaran Indonesia adalah Rp 90.000, maka kalian perlu mempersiapkan anggaran biaya sebesar Rp 15.390.000 ( Rp 90.000 x 171 lembar).
Dimana di dalam besaran anggaran dana tersebut hanya mencakup biaya pembelian bahan materialnya saja, belum termasuk ongkos pemasangannya. Jika ingin lebih menghemat, saran kami sebaiknya manfaatkan pekerja borongan. Pasalnya harga borongan bangunan dinilai lebih murah jika dibandingkan dengan pekerja sistem harian.
Akhir Kata
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa total kebutuhan material atap multiroof sebenarnya dipengaruhi oleh ukuran atau dimensinya. Selain itu, luas ataupun volume bidang pekerjaan yang akan dipasangi atap multiroof juga nantinya mempengaruhi berapa banyak kebutuhan materialnya.
Demikian sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar cara menghitung kebutuhan atap multiroof untuk semua jenis dan ukuran, mulai dari kebutuhan material hingga biaya pembeliannya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika ingin menghitung kebutuhan atap multiroof.