Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof – Mempersiapkan besi dalam pekerjaan struktur bangunan seperti sloof, kolom tiang hingga cor beton dapat dilakukan secara bertahap. Meskipun bisa dilakukan secara bertahap, namun harus sesuai dengan kebutuhan paling utama serta urut.
Proses mempersiapkan berbagai macam kebutuhan besi terutama dalam pengerjaan sloof ini harus dilakukan sejak awal dengan matang. Sloof sendiri merupakan salah satu elemen struktur bangunan yang terletak di atas pondasi bangunan dengan fungsi untuk memperkuat rangkaian dinding pasangan bata.
Karena memegang peranan cukup penting terhadap kekuatan atau daya tahan sebuah hunian, tidak heran jika besi sloof ini memerlukan perhatian lebih. Namun, sebagian besar orang yang awam di dunia konstruksi bangunan mungkin tidak tahui bagaimana cara menghitung total kebutuhan materialnya.
Oleh sebab itu, jika kalian berencana untuk membangun sebuah hunian, alangkah baiknya ketahui terlebih dahulu bagaimana cara menghitung kebutuhan besi sloof. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai langkah-langkah perhitungan kebutuhan besi sloof pada pengerjaan konstruksi sebuah hunian.
Apa Itu Besi Sloof
Seperti dijelaskan di atas, sloof merupakan suatu elemen struktural dari bangunan yang terletak di atas pondasi. Struktur tersebut mampu menahan beban dari struktur lain di atasnya ke struktur pondasi dengan sifat menolak membungkuk.
Struktur sebuah bangunan yang terdiri dari besi kolom, balok sloof dan balok ring umumnya terbuat dari beton bertulang saling berhubungan sehingga membentuk konstruksi riang. Konstruksi ruang tersebut nantinya mampu menahan goyangan gempa sehingga meminimalisir kerusakan pada bangunan.
Fungsi Besi Sloof
Fungsi utama dari besi sloof yaitu untuk mendistribusikan beban mulai dari bangunan atas menuju ke pondasi sehingga beban akan tersebar secara merata. Supaya lebih mudah dipahami, berikut akan kami jelaskan rincian fungsi dari besi sloof.
- Sloof dapat dikatakan sebagai tulangnya pondasi, dimana sloof sebagai penahan serta membantu pondasi dari beban di atasnya.
- Sloof menjadi tempat menempelnya pasangan batu bata merah ataupun batako.
- Sloof dan pondasi menjadi tempat berdirinya dinding.
- Sloof berfungsi sebagai pengunci dinding sehingga apabila terjadi pergerakan tanah, maka dinding tidak akan roboh.
Kelebihan dan Kekurangan Besi Sloof
Meskipun memiliki fungsi cukup penting di dalam sebuah bangunan, namun bukan berarti besi sloof tidak memiliki kelemahan sama sekali. Sebelum membahas cara menghitung kebutuhan besi sloof lebih lanjut, ada baiknya ketahui terlebih dahulu beberapa kelebihan serta kekurangannya di bawah ini.
Kelebihan
- Dinilai memiliki struktur kuat dan kokoh.
- Menjadi material dengan daya tekan lebih tinggi sehingga mampu menahan atau menopang berat.
- Sangat cocok digunakan dalam jangka panjang karena diklaim awet dan tahan lama.
- Bersifat kedap air dan api sehingga tidak mudah berkarat ataupun terbakar.
- Biaya perawatannya terbilang sangat murah.
Kekurangan
- Penggunaan besi sloof pada suatu bangunan harus dilakukan dengan perhitungan matang.
- Meski dinilai memiliki daya tahan tinggi, namun pada dasarnya hal tersebut tergantung dari produsen material itu sendiri.
- Dibutuhkan adanya perhitungan kebutuhan total dan kesesuaian ukuran, karena kesalahan hitung dapat membuat pekerjaan kurang efektif dan efisien.
Cara Menghitung Kebutuhan Besi Sloof
Sebenarnya tata cara menghitung kebutuhan besi sloof ini dapat disesuaikan dengan jenis pekerjaan serta gambar denah pondasi. Dimana ukuran sloof, panjang pondasi serta diameter besi pokok menjadi hal penting yang harus diketahui. Selain itu, perhitungan ini juga diperlukan ketika kalian hendak MENGHITUNG KEBUTUHAN BESI PONDASI CAKAR AYAM.
Sebagai contoh kalian akan menghitung kebutuhan besi untuk pekerjaan sloof dengan total panjang 100 m, jika ukuran sloof 15 cm x 20 cm, besi pokok 6 buah diameter 10 mm, jarak besi sengkang 15 cm menggunakan besi 6 mm, maka cara perhitungannya akan seperti berikut ini.
- Kebutuhan besi pokok berukuran 100 mm : 100 m x 6 buah ÷ 12 m (ukuran per batang di toko) = 50 batang. Saran kami sebaiknya belilah 55 batang karena di dalam setiap sambungan akan ada stek penguat agar lebih kuat dan kokoh.
- Kebutuhan besi cincin atau sengkang 6 mm : 100 m ÷ 0.15 m = 666.6 (dibulatkan menjadi 667) buah besi cincin atau sekang.
- Struktur besi sloof nantinya diselimuti oleh beton cor di masing-masing sisinya dengan ketebalan sekitar 2 cm. Jika ukuran sloof 15 cm x 20 cm, maka untuk 2 sisi lebar 15 cm : 15 – 4 = 11 cm serta 20 – 4 = 16 cm.
- Panjang besi cincin jika dibentangkan yaitu (11 x 2) + (16 x 2) + 4 (2 cm dibengkokkan sebagai pengunci di masing-masing besi cincin) = 58 cm.
- Kebutuhan besi cincin atau sengkang berukuran 6 mm : 58 cm x 667 buah = 38.686 cm atau 386.86 m ÷ 12 (ukuran per batang di toko) = 32.23 batang. Belilah besi cincin sekitar 33 sampai 35 batang.
- Kawat beton sebagai pengikat besi sloof sekitar 2 kg atau 2 gulung.
Akhir Kata
Tujuan pembelian material melebihi estimasi tersebut yaitu untuk berjaga-jaga apabila nantinya terjadi hal-hal diluar dugaan seperti kekurangan material pada saat proses pembangunan sedang berlangsung. Selain itu, sebaiknya belilah bahan material berkualitas sehingga konstruksi bangunan lebih kuat serta tahan lama.
Itulah sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar cara menghitung kebutuhan besi sloof, entah itu untuk pekerjaan kolom, tiang ataupun cor dak beton. Semoga informasi di atas bermanfaat serta dapat dijadikan gambaran ketika hendak menghitung total keperluan besi dalam pengerjaan sloof.