Cara Menghitung Kebutuhan Semen Mortar – Seperti diketahui, semen merupakan salah satu jenis bahan konstruksi yang memiliki peran sangat penting dalam proses pembuatan sebuah bangunan. Dimana dalam pengaplikasiannya, terdapat sejumlah proses yang harus dilakukan sebelum semen bisa berfungsi sebagaimana mestinya.
Untuk mempermudah proses penerapan semen sebagai bahan bangunan tersebut, saat ini muncul sebuah teknologi bahan baru sebagai alternatif penggantinya, yaitu semen instan atau mortar. Semen mortar sendiri terbuat dari campuran beberapa bahan dasar seperti semen, pasir, zat adiktif seta filter dalam komposisi tertentu.
Di dalam dunia konstruksi bangunan, semen mortar kerap dimanfaatkan oleh pada pekerja sebagai sebuah lem perekat pada proses pemasangan bata ringan atau hebel. Atau beberapa pekerja juga keram memanfaatkan semen mortar sebagai bahan dasar acian sebuah dinding bangunan.
Nah, jika kalian berencana menggunakan semen mortar sebagai bahan pembuatan konstruksi bangunan, ada baiknya hitung terlebih dahulu total kebutuhannya. Untuk membantunya, pada kesempatan kali ini kami akan membahas secara tuntas bagaimana cara menghitung kebutuhan semen mortar, entah itu sebagai perekat bata ringan ataupun acian dinding.
Kelebihan dan Kekurangan Semen Mortar
Seperti dijelaskan sebelumnya, mortar saat ini sering menjadi pilihan favorit sebagian besar orang untuk menggantikan fungsi semen konvensional karena sejumlah keunggulannya. Dimana salah satu keunggulan semen mortar yakni mudah dan praktis ketika hendak digunakan.
Meskipun demikian, bukan berarti semen mortar tidak mempunyai kelemahan sama sekali. Maka dari itu, sebagai bahan pertimbangan sebelum membahas cara menghitung kebutuhan semen mortar berlanjut, sebaiknya pahami beberapa kelebihan serta kekurangannya terlebih dahulu berikut ini.
Kelebihan
- Mudah dan praktis digunakan.
- Bisa lebih menghemat waktu serta biaya.
- Mempunyai sifat daya rekat lebih baik.
- Mudah disimpan.
- Kualitas dan konsistensi terjamin.
- Hasil pengerjaan tampak lebih rapi.
Kekurangan
- Harga semen mortar sedikit lebih mahal dibandingkan semen konvensional.
- Distribusi semen mortar kurang merata.
- Komposisinya tidak bisa diubah.
Analisa Penggunaan Semen Mortar
Di dalam tata cara menghitung kebutuhan semen mortar, terdapat beberapa hal penting perlu diperhatikan, termasuk mengenai daya sebar materialnya. Sebagai informasi tambahan, sebenarnya di Indonesia sendiri sudah tersedia cukup banyak beragam pilihan lem bata ringan terbaik.
Namun, umumnya semen mortar tersebut dijual dengan satuan 40 kg ataupun 50 kg per kemasan, tergantung mereknya. Jika digunakan sebagai perekat dinding bata ringan ukuran 10 x 20 x 60, maka untuk biang pekerjaan seluas 1 meter persegi membutuhkan material semen mortar sebanyak 4 kg dengan penambahan air kurang lebih sekitar 1 liter.
Sementara apabila digunakan untuk pengerjaan acian dinding tebal 10 mm, maka untuk luas bidang pekerjaan 1 meter persegi membutuhkan 20 kg semen mortar. Jadi, 1 kemasan semen mortar berukuran 40 kg bisa digunakan untuk perekat dinding bata ringan seluas 10 m2 atau untuk acian seluas 2 m2.
Cara Menghitung Kebutuhan Semen Mortar
Setelah mengetahui analisa perhitungan daya sebar semen mortar untuk setiap bidang pekerjaan seluas 1 meter perseginya, selanjutnya kalian juga harus mengerti bagaimana tata cara menghitungnya. Sebenarnya cara menghitung kebutuhan semen mortar hampir sama seperti saat menghitung kebutuhan hebel.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya nantinya kalian perlu menghitung volume atau luas bidang pekerjaan yang hendak menggunakan semen mortar terlebih dahulu. Daripada penasaran, langsung saja perhatikan baik-baik cara menghitung kebutuhan semen mortar berikut ini, baik itu sebagai perekat ataupun acian dinding.
Kebutuhan Semen Mortar Untuk Perekat
Cara menghitung kebutuhan semen mortar pertama yaitu digunakan sebagai perekat atau lem bata ringan. Sebagai contoh kalian akan memasang hebel ukuran 10 x 20 x 60 menggunakan semen mortar kemasan 40 kg sepanjang 8 meter serta tinggi 3.5 meter, maka tata cara menghitung total kebutuhannya yaitu akan seperti berikut ini.
Diketahui :
- Panjang dinding : 8 m.
- Tinggi dinding : 3.5 m.
Perhitungan :
- Volume Pekerjaan Dinding
- Volume pekerjaan : Panjang x Lebar.
- Volume pekerjaan : 8 m x 3.5 m = 28 m2.
- Kebutuhan Semen Mortar
- Kebutuhan : Volume pekerjaan x Kebutuhan Mortar per m2
- Kebutuhan : 28 m2 x 4 kg/m2 = 112 kg.
Jadi, untuk membuat dinding hebel ukuran 10 x 20 x 60 sepanjang 8 meter dengan tinggi 3.5 meter membutuhkan semen mortar kemasan sebagai bahan perekat sebanyak 112 kg atau kurang lebih sekitar 2.8 sak khusus kemasan 40 kg.
Kebutuhan Semen Mortar Untuk Acian
Cara menghitung kebutuhan mortar selanjutnya yaitu digunakan sebagai bahan dasar acian dinding. Seperti sudah disinggung sebelumnya, untuk 1 meter persegi acian dinding membutuhkan 20 kg semen mortar. Jadi, untuk melakukan pekerjaan acian tebal 10 mm semen mortar pada dinding sepanjang 8 meter serta tinggi 3.5 meter akan membutuhkan sejumlah material seperti perhitungan berikut ini.
Diketahui :
- Panjang dinding : 8 m.
- Tinggi dinding : 3.5 m.
Perhitungan :
- Volume Pekerjaan Dinding
- Volume pekerjaan : Panjang x Lebar.
- Volume pekerjaan : 8 m x 3.5 m = 28 m2.
- Kebutuhan Semen Mortar
- Kebutuhan : Volume pekerjaan x Kebutuhan Mortar per m2
- Kebutuhan : 28 m2 x 20 kg/m2 = 560 kg.
Dari tata cara menghitung kebutuhan semen mortar di atas, maka untuk melakukan pekerjaan acian setebal 10 mm pada dinding seluas 28 meter persegi membutuhkan semen mortar sebanyak 560 kg atau sekitar 14 sak khusus kemasan 50 kg. Sebaiknya saran kami pilihlah material berkualitas meskipun harga semen akan sedikit lebih mahal.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa total kebutuhan semen mortar sebenarnya tergantung pada jenis pengaplikasian atau penerapannya. Akan tetapi, rumus perhitungan kebutuhan semen mortar sebenarnya sama saja, entah itu sebagai bahan perekat maupun acian.
Demikian sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar cara menghitung kebutuhan semen mortar untuk semua jenis dan ukuran. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika hendak menghitung total kebutuhan semen mortar sebagai bahan material bangunan.