Cara Menghitung Kebutuhan Wiremesh – Sebagaimana diketahui, penggunaan besi wiremesh pastinya sudah tidak asing lagi bagi pekerjaan konstruksi , khususnya bangunan bertingkat. Akan tetapi, tentunya penggunaan wiremesh sebagai bagian dari konstruksi bangunan tersebut tentunya perlu mempertimbangkan beberapa faktor.
Wiremesh sendiri merupakan sebuah rangkaian kawat beton berbentuk jaring-jaring dengan spasi tertentu pada setiap titik pertemuannya. Dimana setiap titik pertemuan tersebut dihubungkan menggunakan mesin las listrik bertegangan tinggi sehingga membuat wiremesh mempunyai kualitas material cukup baik.
Di dalam penerapannya, umumnya wiremesh kerap dimanfaatkan sebagai material penguat tulangan dalam pengecoran beton seperti pada bangunan bertingkat. Karena fungsinya yang cukup penting dalam menambah kekuatan sebuah bangunan, tentunya pengaplikasian wiremesh perlu diperhitungkan dengan matang sejak awal.
Seperti halnya MENGHITUNG KEBUTUHAN BONDEK, perhitungan keperluan material wiremesh sebenarnya cukup mudah dilakukan, asalkan mengetahui tahapan-tahapannya. Nah, kali ini kami akan menjelaskan bagaimana cara menghitung kebutuhan wiremesh, baik itu untuk bahan materialnya serta anggaran biaya pembeliannya.
Fungsi Wiremesh
Seperti dijelaskan sebelumnya, wiremesh kerap dimanfaatkan sebagai material penguat tulangan dalam proses pengecoran beton, mulai dari pengecoran lantai bangunan bertingkat hingga jalan raya. Hal ini dikarenakan besi wiremesh memiliki kekuatan dan daya tahan cukup tinggi sehingga mampu untuk mengisi tulangan pengecoran beton.
Umumnya pekerja bangunan menggunakan wiremesh ukuran M8, M9 dan M10 untuk gedung bertingkat. Sementara untuk rumah tinggal biasanya mereka lebih memilih menggunakan besi wiremesh berukuran M4, M5 hingga M6.
Di sisi lain, wiremesh juga kerap digunakan oleh pekerja dalam memperkuat beberapa struktur konstruksi bangunan. Adapun beberapa kegunaan atau fungsi lainnya dari wiremesh tersebut diantaranya yaitu seperti di bawah ini.
- Kawat bronjong.
- Penguat talud.
- Dinding beton.
- Saluran drainase beton.
- Trotoar.
- Anak tangga.
Ukuran Standar Wiremesh
Sebelum membahas cara menghitung kebutuhan wiremesh lebih lanjut, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu berapa ukuran standarnya. Hal ini dikarenakan ukuran standar wiremesh nantinya akan mempengaruhi total kebutuhan materialnya.
Di pasaran Indonesia sendiri, besi wiremesh dijual menjadi dua jenis, yaitu besi wiremesh berbentuk lembaran serta besi wiremesh berbentuk gulungan atau roll. Sementara untuk ukuran standar wiremesh sendiri yaitu sekitar 2.1 m x 5.4 m.
Kelebihan dan Kekurangan Wiremesh
Setiap bahan material bangunan pastinya memiliki sejumlah karakteristiknya masing-masing, termasuk besi wiremesh. Sebagai bahan pertimbangan sebelum membeli dan menggunakan besi wiremesh, di bawah ini akan kami berikan beberapa kelebihan beserta kekurangannya.
Kelebihan
- Proses pemasangannya mudah dan cepat.
- Bisa menghemat penggunaan kawat bendrat.
- Tidak perlu menganyam sendiri secara manual.
- Bisa dijadikan sebagai plat lantai.
- Bisa dimanfaatkan sebagai penguat konstruksi bangunan b-panel.
Kekurangan
- Tidak dapat digunakan sebagai penguat kolom, balok ataupun sloof.
- Karena bentuknya berupa lembaran, maka besi wiremesh biasanya hanya bisa diterapkan pada pengerjaan tulangan besi beton berpenampang lebar.
Cara Menghitung Kebutuhan Wiremesh
Setelah mengetahui fungsi, ukuran hingga kelebihan serta kekurangan wiremesh, selanjutnya kalian juga harus mengerti bagaimana tata cara menghitung total kebutuhan materialnya. Daripada penasaran, di bawah ini adalah tata cara menghitung kebutuhan besi wiremesh, baik itu dari segi material ataupun biaya pembeliannya.
Menghitung Volume Pekerjaan
Cara pertama yaitu menghitung volume atau luas bidang pekerjaan yang akan menggunakan wiremesh. Sebagai contoh kalian akan melakukan pekerjaan cor dak bondek pada plat lantai berukuran panjang 12 meter serta lebar 8 meter menggunakan besi wiremesh M5 berukuran 2.1 m x 5.4 m, maka tata cara menghitung volume pekerjaannya yaitu akan seperti berikut ini.
Diketahui :
- Panjang lantai : 12 meter.
- Lebar lantai : 8 meter.
- Panjang wiremesh : 5.4 meter.
- Lebar wiremesh : 2.1 meter.
Perhitungan :
- Volume cor lantai : Panjang x Lebar.
- Volume cor lantai : 12 m x 8 m = 96 m2.
Menghitung Kebutuhan Material Wiremesh
Cara selanjutnya yaitu menghitung total kebutuhan wiremesh M5 ukuran 2.1 m x 5.4 m untuk pengerjaan cor dak bondek seluas 96 meter persegi. Cara menghitungnya yaitu membagi total volume bidang pekerjaan dengan luas 1 lembar wiremesh. Di bawah adalah rincian perhitungannya.
- Luas Wiremesh
- Luas wiremesh : Panjang x Lebar.
- Luas wiremesh : 5.4 m x 2.1 m = 11.34 m2.
- Kebutuhan Wiremesh
- Kebutuhan wiremesh : Volume pekerjaan ÷ Luas 1 lembar wiremesh.
- Kebutuhan wiremesh : 96 m2 ÷ 11.34 m2 = 8.46 lembar (dibulatkan menjadi 9 lembar).
Dari data perhitungan di atas, total kebutuhan besi wiremesh M5 berukuran 2.1 m x 5.4 m untuk pekerjaan cor dak bondek seluas 96 meter persegi yaitu kurang lebih sekitar 9 lembar.
Menghitung Biaya Pembelian Wiremesh
Cara menghitung kebutuhan wiremesh terakhir yaitu terkait anggaran biaya pembelian bahan materialnya. Misalkan HARGA WIREMESH PER LEMBAR saat ini adalah Rp 244.000, maka perhitungannya total kebutuhan anggaran biayanya akan seperti berikut ini.
- Biaya pembelian wiremesh : Kebutuhan material x Harga wiremesh per lembar.
- Biaya pembelian wiremesh : 9 lembar x Rp 244.000 = Rp 2.196.000.
Akhir Kata
Itulah sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar tata cara menghitung kebutuhan wiremesh untuk semua jenis dan ukuran mulai dari kebutuhan bahan material hingga biaya pembeliannya. Semoga informasi di atas bisa dijadikan sebagai acuan ketika hendak menghitung kebutuhan besi wiremesh untuk konstruksi cor dak bondek.