Jenis Hebel – Ketersediaan akan bahan material untuk bangunan saat ini semakin beragam. Kalian dibebaskan dalam memilih bahan pembuatan konstruksi bangunan yang dapat disesuaikan dengan konsep hunian ataupun anggaran dana.
Khusus jenis bahan baku pembuatan dinding atau tembok sebuah hunian, kini terdapat dua pilihan material favorit masyarakat, yaitu bata ringan dan bata merah. Memang benar jika kedua jenis material tersebut memiliki daya tahan tinggi jika digunakan sebagai material pembuatan dinding.
Berbicara mengenai bahan dasar pembuatan dinding, bata ringan atau hebel mungkin menjadi material bangunan paling banyak digunakan saat ini, entah itu pada rumah tinggal ataupun gedung perkantoran. Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya bata hebel memiliki sejumlah keunggulan yang tidak dimiliki oleh bata merah.
Selain itu, di pasaran Indonesia sendiri material tersebut terbagi menjadi beberapa jenis serta hadir dengan ukuran cukup bervariasi. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan bata hebel sebagai bahan dasar pembuatan dinding hunian, alangkah baiknya ketahui terlebih dahulu jenis hebel, ukuran hebel beserta kelebihan dan kekurangannya.
Apa Itu Hebel?
Sebelum membahas jenis hebel dan ukurannya lebih lanjut, ada baiknya pahami terlebih dahulu pengertian hebel. Secara garis besar, hebel atau bata ringan merupakan bata yang terbuat dari campuran adonan pasir silika, gypsum, batu kapur, semen, air serta aluminium bubuk.
Adonan tersebut nantinya akan diawetkan dengan cara dipanaskan pada tekanan atau suhu tinggi menggunakan alat autoclave. Dengan begitu, material bahan bangunan tersebut mampu memberikan kedapan suara serta tahan terhadap api ataupun jamur .
Jenis Hebel
Sebagaimana diketahui, hebel dapat dimanfaatkan sebagai material dinding sebuah bangunan, entah itu interior maupun eksterior. Selain itu, proses pemasangannya tergolong cepat dan mudah juga menjadikan bata hebel populer di kalangan masyarakat Indonesia.
Hingga sampai saat ini, setidaknya bata ringan terbagi menjadi 2 jenis, yaitu jenis AAC dan jenis CLC. Daripada penasaran apa saja perbedaan dari kedua jenis hebel tersebut, langsung saja simak baik-baik pembahasannya di bawah ini.
Hebel AAC
Bata hebel jenis AAC ialah beton seluler dengan gelembung udara yang terbuat dari reaksi kimia. Jenis AAC ini biasanya terbuat dari bahan dasar pasir kwarsa, semen, sedikit gypsum, kaour, air serta aluminium pasta sebagai bahan pengisi udara atau bahan pengembang secara kimiawi.
Salah satu hal menarik dari jenis bata ringan AAC yaitu proses pembuatannya menggunakan peralatan sederhana di sebuah industri rumahan. Karakteristik bata hebel AAC yaitu memiliki warna putih dengan bobot cenderung lebih ringan
Hebel CLC
Jenis hebel sselanjutnya yaitu ada CLC. Bata ringan CLC adalah beton konvensional yang menukar material krikil dengan gelembung udara. Proses pembuatannya menggunakan busa organik kurang stabil sebagai media pembungkus udara sehingga tidak ada reaksi kimia pada saat pencampurannya.
Umumnya bata jenis CLC memiliki warna abu-abu dan bobotnya lebih berat dibandingkan jenis AAC. Hal tersebut dikarenakan jenis CLC dibuat menggunakan bahan dasar pasir sungai atau pasir tambang.
Selain itu, bata ringan jenis CLC ini dibuat melalui proses pencetakan menggunakan peralatan canggih dan modern. Oleh karena itu, jenis CLC dinilai memiliki ukuran seragam serta kualitas lebih baik jika dibandingkan jenis AAC.
Spesifikasi Hebel
Setiap bahan material bangunan tentunya memiliki karakteristiknya masing-masing, termasuk bata hebel. Setelah mengetahui apa saja jenis bata ringan, selanjutnya kalian juga harus mengerti bagaimana spesifikasinya.
- Memiliki berat jenis kering yaitu 520 kilogram/m3.
- Memiliki berat jenis normal yakni 650 kilogram/m3.
- Kekuatan tekanan melebihi 4.0 N/mm2.
- Konduktifitas termis yakni 0.14 W/mK.
- Tebal spesinya yaitu 3 mm.
- Ketahanan terhadap api selama 4 jam.
- Jumlah kebutuhan bata hebel per 1 meter persegi yaitu 8 sampai 9 buah tanpa construction waste.
Ukuran Hebel
Selain jenis hebel, ukuran bata hebel di pasaran Indonesia juga cukup bervariasi. Namun sebelum kalian memilih dan membelinya sebagai bahan dasar pembuatan dinding hunian, akan lebih baik jika MENGHITUNG KEBUTUHAN HEBEL terlebih dahulu.
Perhitungan tersebut bertujuan agar nantinya kalian memiliki gambaran seberapa banyak kebutuhan hebel dalam pembangunan sebuah rumah. Adapun beberapa ukuran hebel yang dijual di pasaran diantaranya yaitu sebagai berikut.
Panjang | Lebar | Tebal |
---|---|---|
60 cm | 20 cm | 7.5 cm |
60 cm | 20 cm | 10 cm |
60 cm | 20 cm | 12.5 cm |
60 cm | 20 cm | 15 cm |
60 cm | 20 cm | 20 cm |
Kelebihan dan Kekurangan Hebel
Di atas sudah kami jelaskan secara lengkap mengenai jenis hebel, spesifikasi hebel serta ukuran standar hebel. Perlu diketahui, salah satu keunggulan material bata hebel yaitu memiliki ukuran lebih besar dibandingkan bata merah sehingga proses pemasangannya lebih cepat.
Meskipun demikian, kalian juga harus tetap memperhatikan pemilihan tukang bangunannya. Saran kami sebaiknya gunakan pekerja dengan sistem pemborong. Sebab, kebanyakan orang menilai bahwa HARGA BORONGAN PEMASANGAN HEBEL lebih murah dibandingkan sistem harian.
Meskipun bata hebel memiliki sejumlah keunggulan, bukan berarti material tersebut tidak mempunyai kelemahan sedikitpun. Sebagai bahan pertimbangan sebelum membelinya, di bawah ini akan kami berikan beberapa kelebihan serta kekurangan bata hebel.
Kelebihan
- Mampu mengurangi perubahan suhu ruangan secara drastis.
- Strukturnya poros sehingga membuatnya tahan terhadap api.
- Tingkat keakuratan dalam proses pemotongannya tinggi sehingga mengurangi pembuangan sisa potongan.
- Terbuat dari bahan dasar ramah terhadap lingkungan.
- Bobotnya cenderung lebih ringan dari material sejenisnya.
- Ukurannya lebih besar sehingga mampu mempercepat proses pemasangannya.
- Berpotensi memberikan ventilasi yang baik.
- Semua jenis hebel tidak mengandung gas beracun.
- Karena bahan dasar pembuatannya, menjadikan hebel menjadi lebih tahan lama.
- Lebih hemat dalam penggunaan perekat atau lem hebel.
Kekurangan
- Apabila dipasang ketika musim hujan, hebel akan menjadi lebih rapuh dan mudah retak.
- Proses pemasangannya membutuhkan tukang berpengalaman.
- Memerlukan perekat bata ringan khusus.
- Pembelian hebel harus dalam jumlah banyak.
- Ukurannya besar sehingga bisa menyisakan material tidak berguna.
Harga Hebel
Setelah mengetahui semua jenis hebel beserta ukuran standarnya, kalian juga harus mengerti berapa harga dari material tersebut. Perlu diingat, bata hebel hanya dijual di pasaran dengan satuan per kubik (m3).
Selain itu, HARGA BATA HEBEL juga akan dipengaruhi oleh ukuran, merek serta kualitasnya. Oleh sebab itu, sebaiknya belilah hebel sesuai kebutuhan dan usahakan pilih hebel dengan kualitas terbaik.
Akhir Kata
Ketika hendak menggunakan bata hebel sebagai bahan baku pembuatan dinding hunian, kalian juga harus mencari LEM BATA RINGAN YANG BAGUS. Pasalnya dalam proses pemasangannya, hebel memerlukan semen perekat khusus agar lebih tahan lama.
Demikian penjelasan dari Epropertyrack seputar jenis hebel mulai dari pengertian, spesifikasi, ukuran, harga hingga kelebihan dan kekurangannya. Semoga informasi di atas bermanfaat serta dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum membeli bata hebel sebagai bahan dasar pembuatan dinding sebuah hunian.