Metode Pengeringan Kayu – Pengeringan kayu ialah sebuah teknik pengeluaran air dari dalam kayu hingga mencapai kadar seimbang dengan lingkungan. Dimana proses pengeringan dilakukan dengan tujuan supaya kayu dapat digunakan sebagai material bangunan tanpa menurunkan kualitasnya.
Tentunya proses pengeringan kayu memiliki sejumlah manfaat yang sangat berpengaruh terhadap kecacatan kayu karena infeksi jamur, ukuran serta jumlah retak ujung kayu. Akan tetapi, hasil dari pengeringan kayu tersebut nantinya dipengaruhi oleh metode atau tata cara pengeringannya.
Oleh sebab itu, tahapan-tahapan pengeringan kayu juga perlu diperhatikan supaya hasil akhirnya bisa lebih maksimal. Untuk saat ini, di Indonesia sendiri terdapat dua jenis atau teknik pengeringan kayu, mulai dari pengeringan secara alami serta pengeringan menggunakan beberapa alat buatan.
Namun, masih ada sebagian orang di luar sana yang belum mengerti apa perbedaan dari kedua teknik pengeringan kayu tersebut. Nah, untuk membantunya pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai metode pengeringan kayu mulai dari pengertian, teknik penerapan hingga kelebihan beserta kekurangannya.
Tujuan Pengeringan Kayu
Seperti dijelaskan di atas, pengeringan kayu bertujuan untuk membuat material kayu tersebut menjadi lebih kuat saat diaplikasikan sebagai material bangunan, entah itu untuk MEMBUAT KUSEN, rangka atap dan lain sebagainya. Selain itu, berikut adalah beberapa tujuan lainnya dari proses pengeringan kayu.
- Membebaskan kayu dari jamur.
- Menstabilkan dimensi kayu supaya tidak mengalami perubahan bentuk, retak ataupun pecah.
- Membuat warna kayu menjadi lebih terang atau cerah.
- Membuat kualitas kayu menjadi lebih tinggi.
- Memudahkan kayu dalam proses finishing, entah itu dicat ataupun di pelitur.
Syarat Pengeringan Kayu
Sebelum membahas metode pengeringan kayu lebih lanjut, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang ketika hendak melakukan kegiatan tersebut. Adapun sejumlah syarat pengeringan kayu supaya hasilnya menjadi lebih maksimal diantaranya yaitu seperti di bawah ini.
- Energi panas mencukupi.
- Tingkat kelembapan mencukupi.
- Sirkulasi udara dalam kondisi baik.
Metode Pengeringan Kayu
Kini metode pengeringan kayu yang kerap digunakan oleh masyarakat di Indonesia terbagi menjadi dua, yaitu pengeringan kayu alami serta pengeringan buatan. Dimana kedua teknik pengeringan kayu tersebut tentunya memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Tentunya metode mengeringkan kayu secara alami memanfaatkan kondisi sekitar yang ada, sementara pengeringan buatan membutuhkan adanya sebuah alat khusus. Agar lebih jelasnya, berikut akan kami jelaskan masing-masing metode pengeringan kayu, baik itu alami maupun buatan.
1. Pengeringan Alami
Metode pengeringan secara alami memanfaatkan udara serta radiasi atau suhu matahari di lingkungan sekitar. Jadi, tingkat kualitas kayu nantinya akan sangat bergantung pada dua unsur tersebut. Metode pengeringan kayu secara alami memiliki beberapa keuntungan, yaitu seperti di bawah ini.
- Bisa dilakukan tanpa mengeluarkan biaya besar karena hanya menggunakan peralatan sederhana.
- Tidak membutuhkan tenaga ahli khusus karena proses pengeringan mudah dilakukan.
- Jumlah kayu yang dikeringkan tidak memiliki batas, alias dapat dilakukan dalam jumlah besar.
Meskipun memiliki sejumlah keunggulan, bukan berarti pengeringan kayu secara alami tidak mempunyai kelemahan sedikitpun. Sebagai bahan pertimbangan, berikut akan kami berikan kelemahan teknik pengeringan kayu secara alami.
- Proses pengeringan kayu membutuhkan waktu cukup lama karena dipengaruhi oleh suhu ataupun cuaca.
- Membutuhkan lahan cukup luas dalam proses pengeringannya.
- Membutuhkan kayu dalam jumlah banyak.
- Perbaikan kerusakan atau cacat pada kayu lumayan sulit.
- Kayu masih mengandung kadar air cukup tinggi walaupun sebagai kadar air akhir.
2. Pengeringan dengan Oven
Metode pengeringan kayu selanjutnya yaitu dengan memanfaatkan sebuah alat khusus, yaitu oven. Beberapa orang menyebut teknik pengeringan kayu sebagai drying kiln, karena menggunakan beberapa teknologi modern. Adapun beberapa keuntungan pengeringan kayu menggunakan alat buatan berupa oven yaitu seperti berikut.
- Proses pengeringan menjadi lebih cepat.
- Kadar air kayu dapat diatur sesuai kebutuhan serta tujuan pemanfaatan kayu.
- Kelembapan, sirkulasi udara serta temperatur bisa diatur sesuai kebutuhan.
- Jika terdapat cacat pada kayu, maka mudah untuk diperbaiki.
- Tidak membutuhkan tempat terlalu luas.
- Mampu menghasilkan kayu dengan kualitas lebih baik.
Sementara untuk kerugian metode pengeringan kayu buatan menggunakan mesin oven tersebut diantaranya yaitu seperti di bawah ini.
- Teknik pengeringan kayu buatan membutuhkan modal cukup besar.
- Proses pengeringan wajib dilakukan oleh tenaga ahli profesional atau berpengalaman.
- Pengeringan sortimen kayu hanya berlaku pada jenis tertentu.
3. Pengeringan dengan Kipas
Masih memanfaatkan alat buatan, metode pengeringan kayu kali ini yaitu menggunakan bantuan kipas. Dimana nantinya kayu diletakkan di sebuah ruangan yang berisikan beberapa kipas besar di dalamnya guna mengatur sirkulasi udara, seperti proses pengeringan KAYU BALSA.
Melalui teknik ini, waktu pengeringan kayu menjadi lebih lama serta kemungkinan adanya cacat karena serangan jamur juga masih tinggi. Namun, untuk biaya pengeringan kayunya sendiri sebenarnya tidak akan terlalu besar sehingga perlu dipertimbangkan dengan matang.
Tips Pengeringan Kayu
Di atas sudah dijelaskan secara rinci mengenai beberapa metode pengeringan kayu sebagai material bahan bangunan. Supaya proses pengeringan kayu berjalan lancar dan hasil akhir dapat sesuai harapan, ada baiknya ikuti beberapa tips pengeringannya berikut ini.
- Hindarkan kayu kering dari panas dan hujan.
- Pisah antara kayu kering dengan kayu basah.
- Perhatikan teknik penumpukan kayu pada saat proses pengeringan berlangsung.
- Gunakan bangunan beratap seng dengan sirkulasi udara yang baik.
- Apabila penyimpanan dilakukan pada musim penghujan, alangkah baiknya pasang alat pemanas di dalam ruangan penyimpanan.
- Kedua ujung kayu sebaiknya ditutup menggunakan cat atau flinkut supaya air tidak masuk kembali.
- Bungkus kayu dengan rapat menggunakan plastik atau bahan kedap air apabila hendak mengekspor kayu kering.
Akhir Kata
Dari pembahasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa masing-masing teknik pengeringan kayu memiliki keunggulan serta kelemahan. Maka dari itu, sebaiknya pertimbangkan dengan matang sebelum memulai proses pengeringan kayu.
Demikian informasi dari Epropertyrack seputar teknik atau metode pengeringan kayu, baik itu secara alami ataupun menggunakan alat buatan. Semoga ulasan di atas bermanfaat serta dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sebelum melakukan pengeringan kayu.