Sudut Kemiringan Atap Joglo – Seperti diketahui, saat ini penerapan atap joglo pada rumah-rumah minimalis modern sudah mulai digandrungi berkat tren konsep tradisional modern yang mulai menjamur di masyarakat. Hal tersebut bukan tanpa alasan, sebab perpaduan antara kedua konsep tersebut mampu memberikan nilai estetika tinggi terhadap sebuah hunian.
Dimana modifikasi konsep tradisional modern yang tercipta tersebut mampu memberikan kesan klasik dan penuh filosofi sekaligus dapat menghadirkan aksen modern. Atap joglo sendiri ialah jenis atap tradisional yang digunakan pada rumah adat jawa dengan karakteristik struktur khas serta bernilai filosofis sangat tinggi.
Berbicara mengenai atap joglo, tentunya terdapat berbagai macam komponen penting harus diperhatikan ketika hendak membuat ataupun membangunnya, salah satunya yaitu tentang sudut kemiringannya. Pasalnya, sudut kemiringan pada sebuah atap hunian nantinya akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan konstruksi bangunan, keindahan dan lain sebagainya.
Maka dari itu, apabila kalian ingin menerapkan atap joglo pada atap rumah minimalis modern, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu berapa tingkat sudut kemiringannya. Nah, untuk membantunya pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan secara lengkap mengenai sudut kemiringan atap joglo untu semua jenis dilengkapi tips menerapkannya.
Karakteristik Atap Joglo
Sebelum pembahasan poin utama mengenai sudut kemiringan atap joglo lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas karakteristiknya. Sama halnya seperti rumah joglo pada umumnya, atap joglo biasanya dibuat menggunakan kayu jati sebagai bahan konstruksinya, sehingga bisa memberikan nilai tradisi yang sangat kental.
Dimana penggunaan kayu jati tersebut juga harus disesuaikan dengan karakteristik yang ditentukan berdasarkan tata letak dan fungsi dari setiap tiangnya. Sebagai contoh kayu jati berasal dari pohon bercabang dua serta bercabang tiga hanya boleh diaplikasikan pada kolom maupun tiang penyangga tertentu.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya berdasarkan kepercayaan adat Jawa, penggunaan jenis kayu jati berdasarkan bentuk asal pohon dan sesuai dengan syarat mampu mendatangkan hal-hal positif bagi para penghuninya. Maka dari itu, pembuatan rumah joglo dari tahap awal hingga finishing memang perlu diperhitungkan dengan matang sejak awal.
Jenis Atap Joglo
Perlu diketahui, sebenarnya berbagai macam jenis atap joglo nantinya akan mempengaruhi sudut kemiringannya. Di samping itu, bentuk atap bangunan juga mempunyai beberapa perbedaan. Sebagai bahan pertimbangan sebelum mengetahui sudut kemiringan atap joglo, berikut kami berikan beberapa jenis-jenisnya.
1. Atap Joglo Kepuhan Apitan
Jenis atap joglo pertama yaitu Kepihan Apitan. Dimana ciri khas dari atap jenis ini yaitu terdapat empyak yang mempunyai ujung lebih tinggi. Atap joglo Kepuhan Apitan juga mempunyai sudut kemiringan yang hampir sepenuhnya tegak sehingga membuat tampilannya menjadi kurang landai.
2. Atap Joglo Lawakan
Kemudian jenis selanjutnya yaitu atap joglo Lawakan dengan ciri utama mempunyai bentuk runcing ke atas. Selain itu, atap utama atap joglo Lawakan juga lebih tinggi posisinya, sementara pada bagian empyak sedikit lebih landai.
3. Atap Joglo Limasan
Atap joglo Limasan atau Limalasan menjadi salah satu jenis atap populer selanjutnya. Secara garis besarnya, atap joglo Limasan mempunyai berbagai macam komponen penting, mulai dari bahu danyang, sunduk bandang serta sunduk rigereh.
4. Atap Joglo Semar Tinandu
Kemudian ada jenis atap joglo Semar Tinandu dengan ciri khas dinding yang digunakan sebagai penyangga. Dimana seolah-olah atap joglo jenis Semar Tinandu ini dipikul dan ditahan oleh dinding rumah tersebut.
5. Atap Joglo Sinom Apitan
Mungkin bagi masyarakat Jawa sudah bisa mengartikan bahwa atap joglo Sinom Apitan menggunakan empat buah empyak. Desain dari keempat empyak atap joglo Sinom Apitan tersebut merupakan tritisan. Namun, atap rumah joglo ini tidak mempunyai lisplang.
6. Atap Joglo Wantah Apitan
Atap joglo Wantah Apitan menjadi jenis atap terakhir yang terbuat dari lima buah tumpang. Kelima tumpang tersebut disusun saling menindih dan bahkan menggunakan geganja. Fungsi geganja sendiri yaitu untuk menguatkan konstruksi dari atap joglo.
Sudut Kemiringan Atap Joglo
Setelah mengetahui beberapa karakteristik hingga jenis-jenis atap rumah joglo, selanjutnya kalian juga harus mengerti berapa standar sudut kemiringannya. Seperti sudah kami singgung sebelumnya, setiap rumah dengan atap joglo mempunyai sudut kemiringan yang berbeda-beda, tergantung pada jenis-jenisnya.
Salah satu alasan kenapa banyak orang menjadikan atap joglo sebagai tren bentuk atap yaitu karena mampu memberikan kesan etnik yang kental, khususnya etnik Jawa. Berbicara mengenai sudut kemiringan, sebenarnya hal tersebut akan diperhatikan pada saat ingin menghitung luas atap rumah joglo.
Pada umumnya, sebuah rumah atap joglo memiliki sudut kemiringan kurang lebih sekitar 30°. Apabila sudut kemiringan atap joglo lebih dari 30°, maka aliran air hujan kurang maksimal untuk terbuang sehingga pada akhirnya alirannya bisa saja masuk ke sela-sela genteng.
Tips Menerapkan Atap Joglo Pada Rumah Modern
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai standar sudut kemiringan atap joglo untuk semua jenis dilengkapi dengan karakteristiknya masing-masing. Perlu diketahui, sebenarnya penggunaan ataupun penerapan atap joglo pada rumah-rumah modern sebenarnya sulit untuk dilakukan saat ini.
Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya material kayu beserta cara pembangunannya sendiri harus melewati berbagai macam syarat tertentu. Namun jika kalian tetap ingin mengaplikasikan atap joglo, sebaiknya lakukan akulturasi konstruksi tradisional dengan konsep rumah modern.
Akhir Kata
Itulah sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar standar sudut kemiringan atap joglo untuk semua jenis dilengkapi dengan tips penerapannya pada rumah-rumah konsep minimalis modern. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika hendak membangun rumah dengan konsep atap joglo.
Sumber gambar : rwhome.web.id