Tebal Plesteran Dinding – Seperti diketahui, memplester merupakan salah satu pekerjaan untuk merekatkan campuran semen ke dinding agar permukaannya rata. Dimana pekerjaan ini setidaknya membutuhkan ketelitian supaya hasilnya memuaskan dan sesuai dengan harapan.
Adapun tujuan plesteran dinding sendiri yaitu salah satunya agar tembok bangunan tersebut nantinya tidak menimbulkan keretakan. Maka dari itu, melakukan plesteran dinding sebenarnya mempunyai teknik tersendiri, mulai dari komposisi campuran bahan pembuatan adonan hingga ukuran ketebalannya.
Secara garis besarnya, ukuran ketebalan plesteran dinding di dalam dunia konstruksi bangunan nantinya ditentukan berdasarkan bahan materialnya. Dimana ketentuan tersebut juga sebenarnya sudah tertera ataupun tertuang di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI).
Oleh karena itu, apabila diantara kalian ingin membuat plesteran dinding di rumah, ada baiknya cari tahu terlebih dahulu berapa tingkat ketebalannya. Untuk membantunya, kali ini kami akan menjelaskan mengenai standar tebal plesteran dinding yang ideal untuk rumah sesuai SNI.
Fungsi Plesteran Dinding
Sebelum pembahasan poin utama mengenai standar tebal plesteran dinding untuk rumah lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertian hingga fungsi ataupun tujuannya. Secara garis besarnya, plesteran ialah tahapan dalam pekerjaan konstruksi batu dan beton dengan menempatkan atau merekatkan beberapa bahan adukan.
Dimana nantinya bahan adukan seperti semen, pasir dan air tersebut akan direkatkan terhadap suatu bidang kasar yang bertujuan untuk membuat permukaan suatu bidang menjadi lebih halus dan rata. Hal ini tentunya akan memberikan kesan rapi dan indah pada dinding di rumah ketika dilihat.
Pada umumnya, pekerjaan plesteran merupakan tahap akhir dari sebuah pekerjaan proyek konstruksi dengan menutup pasangan batu bata merah, batako ataupun bata ringan dan beton dengan adukan plester. Agar lebih jelasnya, berikut akan kami berikan beberapa fungsi dan tujuan plesteran dinding.
- Untuk mendapatkan kekuatan tambahan pada struktur dinding.
- Untuk memperlihatkan kerapihan dan keindahan pada suatu permukaan dinding.
- Untuk melindungi bidang dari cuaca seperti hujan maupun panas.
- Menutupi kerusakan-kerusakan tembok ataupun bidang ditutupi.
- Menutupi kualitas bahan kurang baik pada pasangan bata.
- Mempermudah proses pengecatan dinding.
- Memudahkan proses pembersihan dinding dari debu menempel pada pasangan batu baya tanpa plesteran.
Komposisi Takaran Plesteran Dinding
Ketika hendak mengetahui berapa standar tebal plesteran dinding bangunan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI), maka kalian juga sebenarnya harus mengerti apa saja komposisi takaran adukannya. Secara garis besarnya, standar komposisi takaran adukan plesteran dinding yang benar yaitu paling banyak didasarkan dari perbandingan semen dan pasir.
Adapun takaran adukan plesteran dinding untuk bahan material semen dan pasir pada area kering yaitu 1:5, sementara itu jika di area basah yaitu 1:3. Perlu diketahui, apabila dalam suatu adukan plesteran dinding komposisi semen terlalu tinggi, maka plesteran jadi mudah retak.
Begitu pun sebaliknya, jika komposisi adukan semen terlalu rendah, plesteran dinding nantinya akan menjadi rapuh serta mudah lepas. Maka dari itu, pastikan kalian menggunakan komposisi takaran yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) ketika ingin membuat plesteran dinding.
Tebal Plesteran Dinding
Setelah memahami sekilas pengertian dan fungsi atau tujuan hingga komposisi takaran plesteran dinding, maka tahap selanjutnya yaitu tinggal masuk ke pembahasan utama mengenai standar tingkat ketebalannya. Perlu diingat, dengan mengetahui tebal plesteran dinding, maka nantinya hal ini akan membantu kalian ketika hendak menghitung biaya plesteran dan acian.
Secara garis besarnya, ketentuan mengenai tebal plesteran dinding yang ideal untuk bangunan dan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) nantinya ditentukan berdasarkan bahan material dindingnya. Saat ini, di Indonesia sendiri sudah tersedia cukup banyak material yang dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan dinding, mulai dari bata merah, batako putih, bata ringan (hebel), dan lain sebagainya.
Meskipun demikian, untuk tebal plesteran dinding paling ideal untuk rumah tinggal dan sesuai SNI yaitu kurang lebih sekitar 15 mm, entah itu untuk batako putih, batako semen PC, bata merah maupun beton pracetak. Namun, khusus untuk bata ringan tebal plesteran dinding biasanya dibuat lebih tipis, yaitu sekitar 10 mm saja.
Perlu diingat, apabila plesteran dinding terlalu tebal, maka akan membuatnya gampang retak serta lepas. Sementara apabila plesteran dinding terlalu tipis, maka hal tersebut akan membuat permukaan dinding bangunan menjadi tidak mulus sehingga terkesan kurang rapi.
Tips Plester Dinding
Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai tebal plesteran dinding sesuai SNI yang ideal untuk rumah disertai dengan komposisi takaran adukannya. Nah, di bawah ini juga akan kami berikan beberapa tips plesteran dinding agar hasilnya bisa memuaskan dan sesuai harapan.
- Komposisi bahan material plesteran dinding harus sesuai dengan spesifikasinya.
- Hindari komposisi adukan terbuat dari partikel keras seperti batu.
- Pastikan bahwa dinding yang akan diplester sudah tegak.
- Bersihkan permukaan dinding dari kotoran menempel.
- Gunakanlah sistem tumpang lapis.
- Pada saat memplester, usahakan tidak terlalu terkena sinar matahari secara langsung supaya bahan plester cepat kering tidak cepat mengeras.
Akhir Kata
Demikian sekiranya penjelasan dari Epropertyrack seputar ketentuan mengenai tebal plesteran dinding sesuai SNI paling ideal untuk rumah tinggal ataupun gedung dilengkapi dengan komposisi takaran adukannya. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai referensi ketika ingin melakukan pekerjaan plesteran dinding bangunan.
Sumber gambar : gharpedia.com